Ngatmombilung Dalam Perayaan HUT SMA Negeri 3 Boyolali Ke-34

Tahun ini merupakan tahun ke-34 berdirinya SMA Negeri 3 Boyolali. Dirayakan pada tanggal 2 November 2023, HUT tahun ini digelar dengan cukup sukses. Jika melihat perjalanan SMA Negeri 3 Boyolali ke belakang, selama 34 tahun SMA ini telah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang berprestasi. Atas prestasi-prestasi yang telah diraih tersebut, tak heran bila HUT tahun ini dirayakan dengan cukup meriah.

HUT SMA Negeri 3 Boyolali tahun ini mengusung tema Mitologi Nordik. Dengan judul SPECTAVOIS (Spacious Change to be Terrifically Victorius) diharapkan SMA Negeri 3 Boyolali dapat mengalami perubahan besar untuk mencapai kemenangan yang hebat melalui prestasi-prestasi yang diperoleh kedepannya.

Diawali dengan apel dan doa bersama, acara ini kemudian dibuka dengan sambutan-sambutan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Boyolali, Ketua Komite, hingga Kepala Cabdin Wilayah V yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pelepasan burung merpati.

Sejumlah penampilan dari ekstrakurikuler-ekstrakurikuler aktif SMA Negeri 3 Boyolali turut mewarnai acara ini. Seperti ekstrakurikuler English Club dengan drama berjudul “Beauty and The Beast”. Ekstrakurikuler paduan suara, Dewan Ambalan, Paskribra, Teater, dan sejumlah ekstrakurikuler bela diri yang turut serta hadir dalam acara ini. Yang tak kalah menarik, ada penampilan spesial dari guru-guru yang sukses membawakan lagu-lagu klasik dengan bandnya yang berjudul “D’jadoel Band”.

Pada acara puncak HUT tahun ini, terdapat penampilan dari guest star yang berasal dari Yogyakarta bernama Ngatmombilung dengan membawakan lagu-lagu ciptaannya seperti Pingal dan Menepi.

Tim jurnalistik SMA Negeri 3 Boyolali bersama pengurus MPK/OSIS SMA Negeri 3 Boyolali berkesempatan melakukan wawancara dengan personil Ngatmombilung selaku guest star HUT ke-34 tahun ini. Salah seorang personil yakni Andry Priyanta bersama ketiga rekannya yang berhasil diwawancarai mengatakan, awal grup musik ini terbentuk adalah karena melihat keresahan anak muda yang seringnya merasakan masalah perasaan sehingga mereka tergerak untuk memvisualisasikan keadaan tersebut menjadi sebuah lagu.

“Sebenernya tujuan awalnya nggak mau bikin band yang sukses, tapi karena kita punya keresahan akan suatu hal, tentang masalah perasaan. Akhirnya kita visualkan melalui suara, kita bikin lagu, kita rekaman, kita patungan akhirnya menjadi sebuah karya dan dibikin video klip dan keterusan. Karena seneng produksi eh malah mendatangkan rezeki.” Ujarnya.

Para personil Ngatmombilung itu juga menitip pesan kepada siswa-siswi SMA Negeri 3 Boyolali dan seluruh anak muda yang mendengar.

“Selama kalian muda, kedepannya dicoba aja passion kalian atau ketertarikan kalian itu kemana karena dulu aku juga sekolah tuh bassicnya STM (dengan sekarang yang suka) ngeband itu kaya nggak nyambung, tapi karena nuruti passion atau kesenenganku, dikerjain bareng temen-temenku dan prosesnya menyenangkan. Nggak taunya malah akhirnya jadi mata pencaharianku.” Ujarnya.

Mellysha Indri (XI-3), Azizah Naila (XI-8)

Share

Leave comment