Kepel

Kepel (Stelechocarpus burahol)

Klasifikasi

Kingdom             : Plantae

Divisi                  : Magnoliophyta

Kelas                  : Magnoliopsida

Ordo                   : Magnoliales

Famili                 : Annonaceae

Genus                : Stelechocarpus

Spesies              : Stelechocarpus burahol

Morfologi

  • Akar dan Batang

Pohon Kepel berakar tunggang, dan tidak berbanir. Batang berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam. Percabangan monopodial. Pada batangnya terdapat tonjolan-tonjolan bekas tumbuh buah.

  • Daun

Daun tunggal dengan bentuk elips, bulat telur, oblong, lanceolate hingga agak runcing, tepi daun rata, ujung daun runcing, berwarna hijau gelap, gundul atau tidak berambut dan tepi daun rata.

  • Bunga

Bunga berkelamin tunggal, bunga jantan terletak di bagian atas dan di cabang-cabang yang tua sedangkan bunga betina terletak di pangkal batang, agak harum, gundul atau sedikit berambut, pada awalnya berwarna hijau kemudian memutih.

  • Buah

Buahnya langsung tumbuh pada batang atau biasa disebut dengan kauliflori. Buah dengan tipe buah buni, buah yang matang akan berwarna coklat dengan perikarp berwarna coklat berisi sari buah yang dapat dimakan. Daging buah berwarna kuning kecoklatan dengan biji berukuran besar dan berwarna coklat tua kehitaman. Biji berjumlah 4-6 pada tiap buahnya, ellipsoid, panjangnya mencapai 3,25 cm.

Manfaat

  • Daging buah Kepel mempunyai manfaat memperlancar air kencing, mencegah inflamasi ginjal dan mengurangi bau badan. Pada jaman dahulu, putri-putri keraton memanfaatkannya sebagai deodoran. Kayu pohon Kepel dapat digunakan sebagai bahan industri atau bahan perabot rumah tangga  dan bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun. Daun Kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun Kepel mampu menurunkan kadar kolesterol.
  • Buah kepel mempunyai senyawa-senyawa  bioaktif diantaranya flavonoid dan polifenol serta kandungan Vitamin C dalam buah kepel sangat tinggi yang potensial sebagai deodoran oral, selain itu daun kepel juga potensial sebagai antioksidan karena terkandung senyawa antioksidan dalam flavonoid yang ada di dalam daun kepel. Sunarni dkk, (2007)  menyatakan bahwa identifikasi fraksi etanol infusa daun kepel memiliki kandungan flavonoid dengan  aktivitas  antioksidan yang kuat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Warningsih (1995) buah kepel mengandung senyawa alkaloid dan polifenol serta memiliki fungsi sebagai anti implamantasi.

Sumber:

http://plantamor.com/ diakses pada 11 Mei 2021

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/33417?show=full diakses pada 11 Mei 2021

http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/kepel diakses pada 11 Mei 2021

https://himaba.fkt.ugm.ac.id/2019/05/05/manfaat-buah-kepel-stelechocarpus-burahol/ diakses pada 12 Mei 2021

https://mekarsari.com/web/berita-event/buah-kepel-stelechocarpus-burahol-kegemaran-putri-keraton/#:~:text=Daging%20buah%20kepel%20dipercaya%20mempunyai,dimanfaatkan%20untuk%20mengatasi%20asam%20urat. diakses pada 12 Mei 2021