Ketapang Biola

Ketapang Biola (Ficus lyrata)

Klasifikasi

Kingdom             : Plantae

Divisi                  : Magnoliophyta

Kelas                  : Magnoliopsida

Ordo                   : Urticales

Famili                 : Moraceae

Genus                : Ficus

Spesies              : Ficus lyrata

Morfologi

  • Akar dan Batang

Sistem perakarannya adalah akar tunggang. Jenis akar tunggang ketapang adalah akar tunggang bercabang, karena terdapat satu pokok berbentuk kerucut yang arah tumbuhnya lurus ke bawah dan memiliki banyak cabang akar yang tumbuh ke samping sebagai penopang.

Pohon ini memiliki batang berkayu dan mampu tumbuh mencapai ketinggian sekitar 35 meter. Tekstur batangnya kasar sebab terdapat alur atau sulcatus di permukaan kulit batang. Alur tersebut akan terlihat sangat jelas jika diperhatikan secara membujur. Batang pohon ini berbentuk bundar atau teres dan tumbuh secara tegak lurus ke atas. Meski begitu batang pokok tanaman ini biasanya sulit untuk diidentifikasi, karena ukurannya yang tidak jauh berbeda dengan percabangan. Oleh karena itu percabangan ketapang juga disebut percabangan simpodial.

  • Daun

Salah satu ciri khas dari ketapang biola adalah daunnya. Daun jenis ketapang ini melebar dan inilah salah satu yang menjadi daya tariknya. Lebar dari daun ketapang biola bisa mencapai 15 sampai 30 sentimeter, sedangkan untuk panjangnya mulai dari 25 sampai 45 sentimeter.

Warna dari daun adalah hijau tua dan pekat. Sedangkan apabila diraba maka akan terasa kasar. Alasannya adalah vena dari daun ketapang jenis ini berbeda dengan vena pada daun ketapang jenis lainnya. Vena pada daun ketapang biola sifatnya menonjol dan bergelombang.

  • Bunga

Bunga pohon ketapang berukuran kecil dan bentuknya menyerupai lonceng. Ukurannya sekitar 4 sampai 8 mm dengan warna putih, krem, hingga kuning. Bunga ketapang tidak memiliki mahkota tetapi terdapat kelopak yang berjumlah 5 helai untuk setiap bunga. Titik tumbuh bunga ketapang berkumpul di ujung ranting sepanjang 8 hingga 25 cm.

  • Buah

Pohon ketapang juga menghasilkan buah yang bentuknya mirip almond. Oleh sebab itu, pohon ini juga disebut sebagai tropical almond. Buah ketapang berukuran antara 4 hingga 5,5 cm dan berwarna hijau pada saat masih muda, kemudian berubah menjadi merah kecokelatan setelah masak. Buah ini mempunyai biji di dalamnya yang terlindungi oleh kulit buah yang licin.

Manfaat

  • Manfaat utama pohon ketapang adalah sebagai peneduh jalan dan halaman. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pohon ketapang yang menyerupai payung lebar dan rindang. Pohon ketapang mempunyai kandungan tanin didalam daun dan kulit batangnya. Senyawa tanin dikenal sebagai pewarna hitam jika dilarutkan. Pewarna ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, misalnya industri tekstil.
  • Ada satu fakta menarik seputar pohon ketapang, yaitu bijinya dapat dikonsumsi bahkan tanpa harus diolah terlebih dahulu. Telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu nama tanaman peneduh ini adalah sea almond. Istilah almond tersebut merujuk pada kemiripan biji ketapang dengan kacang almond. Dalam bidang kuliner, biji ketapang biasanya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Biji ketapang juga sering dijadikan sebagai campuran untuk membuat kue menggantikan kacang almond ataupun biji kenari.
  • Pemanfaatan pohon ketapang sebagai penetral pH air biasanya dilakukan oleh masyarakat yang memelihara ikan. Daun tanaman ini diambil kemudian dimasukkan ke dalam air untuk menetralkan pH-nya. Air yang mempunyai pH netral diketahui sangat baik sebagai media memelihara ikan terutama ikan cupang.

Sumber:

http://plantamor.com/ diakses pada 11 Mei 2021

https://rimbakita.com/ diakses pada 11 Mei 2021